Oleh
Yogi Perdana harahap
Disudut kota itu, terlihat rumah-rumah yang
bergandeng dan terlihat kumuh seperti menunjukkan kekecewaan terhadap sistem
pemerintahan sekarang. Rumah-rumah kumuh itu berdiri disitu bukan tanpa alasan.
Namun, karena pemerintah jugalah yang membiarkannya sehingga tambah banyak yang
tinggal disana. Pemerintah seakan membiarkan mereka untuk terus membangun dan
membuat wajah kota ini semakin buruk rupa. Walaupun, seperti yang kita ketahui
bersama bahwa memang membangun rumah secara liar tidak diijinkan. Mereka yang
membangun rumah disana, rata-rata merupakan kaum marjinal yang tidak memiliki
pekerjaan tetap atau bahkan penggangguran yang bukan dan bahkan berasal dari
kota ini. Dibawah ini merupakan contoh dari kampuh kumuh
Gambar1. Kondisi Pemukiman Kumuh di salah satu sungai dikota medan
Namun, separah apapun tindakan yang disebabkan masyarakat kita tentu
pemerintah turut andil dalam hal tersebut dan mengapa itu bisa terjadi. Banyak
faktor tentunya yang dapat menyebabkan itu terjadi. Seperti Dhea, yang
merupakan salah satu dari banyak anak yang tinggal di perkampungan kumuh ini.
Dia merupakan siswi SMA yang memiliki keinginan untuk melanjutkan ke tingkat
Perguruan Tinggi. “Awak emang tinggal disini, bang. Awak mau kuliah, biar bisa
jadi orang hebat. Biar bisa bangun rumah besar, biar gak tinggal disini lagi
bang”. Itu merupakan salah satu percakapan yang keluar dari anak SMA tersebut.
Banyak anak-anak yang tinggal di kampong seperti ini ingin melanjutkan sekolah
sampai perguruan tinggi. Namun, sayang tidak banyak informasi mengenai beasiswa
yang mereka peroleh. Kita berharap kedepannya, banyak informasi yang mereka
dapat.
Komentar
Posting Komentar