Perburuan burung cendrawasih bermula sekitar tahun 1500-an, seorang raja di Nusantara memberikan kulit burung cendrawasih kuning untuk dijadikan oleh-oleh untuk bangsa Spanyol yang datang ke kerajaannya. harga cendrawasih raja
Bangsa Spanyol dan ahli hewan pada masa itu terpukau dengan keindahan burung cendrawasih kuning. Saking cantiknya, burung ini seolah berasal dari surga sehingga akhirnya burung cendrawasih ini dikenal juga sebagai bird of paradiseung cendrawasih
Menurut daftar salah satu lembaga konservasi WWF (World Wildlife Fund for Nature) di Papua, perburuan burung cendrawasih besar-besaran terjadi dalam rentang tahun 1900-1930an, yaitu mencapai 10.000 – 30.000 ekor per tahun. burung cendrawasih papua
Burung ini lalu dijual ke seluruh Eropa, terutama Inggris, Prancis dan Jerman. Total penjualan burung cendrawasih selama tahun 1820 – 1938 ke seluruh Eropa adalah sekitar 3 juta ekor. Sungguh teganya!
Tapi tidak hanya menjadi tren mode di Eropa, burung cendrawasih yang menjadi ikon Papua ini ternyata juga dijadikan pelengkap atau hiasan pakaian adat mereka serta menjadi simbol tertentu bagi orang yang mengenakannya. harga burung cendrawasih raja
Hebatnya, masyarakat Papua tidak memburu burung ini secara berlebihan dan memiliki kearifan lokal serta adat mereka untuk turut menjaga kelestariannya. jenis burung cendrawasih papua
Kini, burung cendrawasih yang sudah hampir mencapai angka kepunahan dilindungi oleh undang-undang UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999 tentang konservasi alam dan ekosistem burung cendrawasih, serta memasukkan burung ini sebagai salah satu daftar satwa yang dilindungi. burung cendrawasih papua
UU ini juga memberi ancaman serius berupa kurungan penjara 20 tahun dan denda Rp. 200 juta bagi orang-orang yang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memelihara, memiliki, hingga memperjualbelikan burung cendrawasih dalam keadaan hidup atau mati. harga cendrawasih raja
Burung cendrawasih hanya boleh diburu untuk kebutuhan perayaan dari suku setempat di Papua Nugini.
Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota Paradisaea, yaitu cendrawasih kuning besar atau yang memiliki nama latin Paradisaea apoda. jenis inilah yang paling Banyak diperjualbelikan sejak jaman dahulu hingga saat ini. Mungkin kita pernah melihatnya mematung di dalam sebuah kotak kaca transparan. burung cendrawasih papua
Selain karena kecantikannya yang seolah tidak ‘membumi’, ternyata alasan penamaan bird of paradise ini bermula karena pedagang pribumi yang menjual burung ini dengan cara memotong sayap dan kakinya, dan hal ini tidak diketahui oleh para pedagang Eropa sehingga dikira bahwa burung ini tidak pernah mendarat dan selalu melayang di udara. Sehingga dinamakan burung dari surga dan nama jenis Apoda yang memiliki arti sebagai burung yang tidak memiliki kaki.
Jenis-jenis Burung Cendrawasih. Cenrawasih terdiri atas 13 genus yang mempunyai sekitar 43 spesies (jenis). Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesies Cendrawasih terbanyak. Diduga sekitar 30-an jenis Cendrawasih bisa ditemukan di Indonesia. Dan 28 jenis diantaranya tinggal di pulau Papua.
Beberapa jenis Cendrawasih yang terdapat di Indonesia diantaranya adalah:
- Cendrawasih Gagak (Lycocorax pyrrhopterus); endemik Maluku.
- Cendrawasih Panji (Pteridophora alberti); Papua
- Cendrawasih Kerah (Lophorina superba); Papua
- Cendrawasih Paruh-sabit Kurikuri (Epimachus fastuosus); Papua.
- Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica); endemik pulau Waigeo, Raja Ampat.
- Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius); Papua dan pulau sekitar.
- Cendrawasih Belah Rotan (Cicinnurus magnificus); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
- Bidadari Halmahera (Semioptera wallacii); endemik Maluku.
- Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis melanoleuca); Papua.
- Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
- Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaea apoda); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
- Cendrawasih Raggiana (Paradisaea raggiana); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
- Cendrawasih Merah (Paradisaea rubra); endemik pulau Waigeo, Indonesia.
- Toowa Cemerlang (Ptiloris magnificus); Indonesia, Papua Nugini, dan Australia.
- Manukodia Mengkilap (Manucodia ater); Indonesia dan Papua Nugini.
- Paradigala Ekor-panjang (Paradigalla carunculata); Papua.
- Astrapia Arfak (Astrapia nigra); endemik Papua, Indonesia.
- Parotia Arfak (Parotia sefilata); endemik Papua, Indonesia.
- Pale-billed Sicklebill (Drepanornis bruijnii); Indonesia dan Papua Nugini.
Komentar
Posting Komentar